
Hari 4 – Filter Kehidupan: Antara Realita dan Ilusi Digital
Diterbitkan: 16 September 2025 oleh Mitra Guru
Filter digital kini menjadi bagian dari keseharian kita. Dengan sekali klik, wajah bisa lebih cerah, pemandangan tampak lebih indah, dan hidup terlihat sempurna. Tapi apakah semua ini sekadar ilusi? Artikel ini mengajak kita untuk merenungkan “filter kehidupan” yang kita pilih, baik di dunia maya maupun nyata.
Prompt Gambar
#filterkehidupan #ilusidigital #mitraguru #literasidigital #gurupenggerak Seorang laki-laki Minangkabau berusia 25-30 tahun, memakai kopiah, berdiri di depan cermin. Di satu sisi cermin tampak wajahnya apa adanya, sederhana dan polos. Di sisi lain cermin terlihat dirinya dengan filter digital: lebih cerah, glamor, penuh efek modern. Latar belakangnya membaur antara kampung Minangkabau dan dunia maya. Gaya realistis sinematik, detail tinggi, suasana dramatis namun reflektif.
Animasi Cerita
Ia menatap cermin. Senyum muncul di wajahnya, tapi berbeda di dua sisi. Realita memperlihatkan kejujuran, sementara filter memperlihatkan kesempurnaan. Namun, ia sadar: kehidupan bukan tentang terlihat sempurna, melainkan menerima diri apa adanya.
Refleksi
“Apakah filter hanya sekadar permainan visual, atau sudah menjadi topeng yang menutupi jati diri kita?”
Poin Pembelajaran
- Gunakan filter digital sebagai hiburan, bukan pelarian.
- Hargai keaslian diri sendiri dan orang lain.
- Sadari bahwa kesempurnaan di layar sering kali hanyalah ilusi.
Kesimpulan
Filter kehidupan bisa mempercantik tampilan, tapi jangan sampai menipu hati. Dunia nyata membutuhkan keaslian, bukan sekadar topeng digital. Dengan kesadaran, kita bisa memilih filter yang tepat: bukan untuk menipu, melainkan untuk menambah warna kehidupan.
Comments